Ekstraksi
Ekstrasi adalah proses pemindahan suatu konstituen dalam suatu
sample ke suatu pelarut dengan cara mengocok atau melarutkannya. Ektraksi
pelarut bisa disebut ekstraksi cair-cair yaitu proses pemindahan solut dari
pelarut satu ke pelarut lainnya dan tidak bercampur dengan cara pengocokkan
berulang. Prinsip dasar dari ekstraksi pelarut ini adalah distribusi zat
terlarut dalam dua pelarut yang tidak
bercampur (Ibrahim,2009).
Hal-hal
yang penting diperhatikan dalam melakukan ekstraksi yaitu pemilihan pelarut
yang sesuai dengan sifat-sifat polaritas senyawa yang ingin diekstraksiatau
sesuai dengan sifat kepolaran kandungan kimia yang diduga dimiliki simplisia
tersebut.
Ekstraksi yang sering
digunakan untuk memisahkan senyawa organik adalah ekstraksi zat cair, yaitu
pemisahan zat berdasarkan perbandingan distribusi zat tersebut yang terlarut
dalam dua pelarut yang tidak saling melarutkan.
Yang paling baik adalah dimana kelarutan tersebut dalam pelarut satu lebih
besar daripada konsentrasi zat terlarut dalam pelarut lainnya, harga K
hendaknya lebih besar atau lebih kecil dari satu ekstraksi jangka pendek
disebut juga proses pengorokan, sedangkan pada proses jangka panjang
menggunakan soxhlet dan dengan pemanasan (Wasilah, 1978).
Kriteria
pemilihan pelarut:
- Pelarut mudah melarutkan bahan yang di ekstrak
- Pelarut tidak bercampur dengan cairan yang di
ekstrak
- Pelarut mengekstrak sedikit atau tidak sama
sekali pengotor yang ada
- Pelarut mudah dipisahkan dari zat terlarut
- Pelarut tidak bereaksi dengan zat terlarut
melalui segala cara (Cahyono, 1991).
Uji kadar
sari suatu sediaan dilakukan guna untuk mengetahui cara penetapan kadar sari
serta mengatahuikandungan yang terdapat dalam suatu sampel.
Tujuan
Umum
Penetapan
kadar sari yang larut dalam etanol digunakan untuk mengetahui kemampuan obat (
simplisia) apakah dapat tersari/terlarut dalam pelarut etanol.
Kadar
sari
Penetapan kadar sari adalah metode
kuantitatif untuk jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang dapat tersari
dalam pelarut tertentu. Penetapan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
kadar sari yang larut dalam air dan kadar sari yang larut dalam etanol. Kedua
cara ini didasarkan pada kelarutan senyawa yang terkandung dalam simplisia. (Soetarno,1997
)
Kadar
sari larut etanol merupakan indikator lain yang dapat menunjukkan kadar zat
khasiat yang terkandung dalam tumbuhan obat yang kemudian dapat tersari dengan
baik dalam etanol. Dalam analisis penentuan kadar sari larut etanol ini dapat
dilakukan dengan cara yang cukup sederhana di mana diperlukan sejumlah 5 gram
serbuk yang telah dikeringkan di udara. Serbuk tersebut kemudian dimaserasi
selama 24 jam dengan 100 ml etanol 95% menggunakan labu bersumbat sambil
berkali-kali dikocok selama 6 jam kemudian dibiarkan selama 18 jam. Hasil
disaring, dan sejumlah 20 ml filtrat diuapkan dalam cawan dangkal berdasar rata
yang telah ditara, sisanya dipanaskan pada suhu 105oC hingga bobot tetap. Kadar
sari yang larut dalam etanol dihitung dalam persen terhadap bobot bahan yang
telah dikeringkan di udara. (Harborne.J.B,,
1996; Depkes RI, 2000; Soetarno,1997)
![](file:///C:\Users\FUTURE~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
Ada beberapa teknik isolasi senyawa
bahan alam yang umum digunakan seperti maserasi, perkolasi, dan ekstraksi
kontinu. Tetapi pada penelitian ini yang digunakan adalah maserasi. Maserasi
merupakan metode perendaman sampel dengan pelarut organik, umumnya digunakan
pelarut organik dengan molekul relatif kecil dan perlakuan pada temperatur
ruangan, akan mudah pelarut terdistribusi ke dalam sel tumbuhan.
Metode maserasi ini sangat menguntungkan
karena pengaruh suhu dapat dihindari, suhu yang tinggi kemungkinan akan
mengakibatkan terdegradasinya senyawa-senyawa metabolit sekunder. Pemilihan
pelarut yang digunakan untuk maserasi akan memberikan efektivitas yang tinggi
dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam dalam pelarut akibat kontak
langsung dan waktu yang cukup lama dengan sampel (Djarwis, 2004).
Salah satu kekurangan dari metode
ini adalah membutuhkan waktu yang lama untuk mencari pelarut organik yang dapat
melarutkan dengan baik senyawa yang akan diisolasi dan harus mempunyai titik
didih yang tinggi pula sehingga tidak mudah menguap (Manjang, 2004).
Kandungan
bahan organik dari hasil metabolisme sekunder yang terdapat pada tanaman
sebagai bahan baku obat tradisional merupakan identitas kimiawi dan ciri
spesifik tanaman yang berhubungan dengan efek farmakologis yang
ditimbulkannnya, karena metabolit sekunder yang dihasilkan tanaman memiliki
karakteristik untuk tiap genara, spesies dan strain/varietas tertentu (Anonim, 2007).
Uji kadar
sari dari suatu ekstrak bahan obat alam dimaksudkan agar dapat memberikan
gambaran awal sejumlah kandungan, dengan cara melarutkan ekstrak sediaan dalam
pelarut organik tertentu (etanol atau air) (Anonim, 2007).
Berbagai
senyawa penyarian dari bahan obat alam seperti penyarian dengan pelarut air
atau alkohol digunakan untuk menentukan presentase tersarinya dengan pelarut
tersebut. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol lebih sering digunakan
untuk mengetahui apakah bahan baku obat tradisional tersebut dapat larut dalam
pelarut organik. Penetapan kadar sari larut dalam air digunakan untuk
menentukan kemampuan dari bahan obat tersebut apakah tersari dalam pelarut air
(Anonim, 2007).
Kemampuan
bahan obat terserap dalam air dapat menjadi acauan penggunaan jamu dalam bentuk
rebusan (infusa) oleh masyarakat. Sehingga efek yang diinginkan tercapai,
sedangkan kemampuan bahan obat tersari dalam etanol dapat dijadikan standar
dalam pembuatan sediaan ekstrak. Besarnya kadar yang tersari dapat dijadikan
standar atau control untuk mutu dari suatu bahan atau obat herbal tersandarkan
(Anonim, 2007).
Dalam
menetapkan besarnya kadar sari yang terkandung dalam bahan obat tradisional
(ekstrak) dilakukan beberapa kali penimbangan hingga diperoleh bobot tetap/konstan.
Bobot konstan yang dimaksud adalah dua kali penimbangan berturut-turut berbeda
tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa yang ditimbang (Anonim, 2007).
Cara
perhitungan kadar sari (Anonim, 2007) :
Berat
ekstrak = [berat penimbangan total – berat cawan
kosong]
![](file:///C:\Users\FUTURE~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
Berat sample
![](file:///C:\Users\FUTURE~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
3
Kayu
manis (Cinnamomum burmani).
Kulit kayu manis padang adalah kulit
batang Cinnamomum burmanni Nees ex BL.,
dalam perdagangan dikenal dengan nama Cassia
vera.Merupakan spesies yang berasal dari Family Lauraceae
dan Genus Cinnamomum. Dalam Bahasa Inggris Sering dikenal
dengan nama Cinnamomum tree. Biasanya disebut dengan padang cassia.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia biasa disebut kayu manis. Dalam bahasa Jawa
biasa disebut dengan ”kaneel” Jawa. Penyebaran Cinnamomum
burmannii di indonesia banyak terdapat di daerah Sumatra, khususnya di
daerah Sumatra Barat dan Kerinci. Nama daerahnya yaitu di Sumatra : holim,
holim manis, modang siak-siak (Batak), kanigar, kayu manis (Melayu), madang
kulit manih (Minangkabau). Jawa Huru mentek, kiamis (Sunda), kanyengar
(Kangean). Kesingar (Nusa Tenggara), kecingar, cingar (Bali), onte (Sasak),
kaninggu (Sumba), Puu ndinga (Flores). Warga Lauraceae seperti Cinnamomum
burmannii ini, merupakan penghuni daerah-daerah yang seluruhnya mencakup
lebih dari 1000 jenis yang terbagi dalam sekitar 50 marga. Tanaman ini juga
terdapat di daerah Srilanka. Tetapi di daerh Srilanka, kulit batangnya lebih
tipis dari kulit batang Cinnamomum burmannii yang ada di
Indonesia. Dikenal 2 varietas, varietas pertama yang berdaun muda berwarna
merah pekat dan varietas kedua berdaun hijau ungu. Varietas pertama terdiri
dari 2 tipe, ialah tipe pucuk merah tua dan tipe pucuk merah muda. Varietas
yang banyak ditanam di daerah pusat produksi di Sumatra Barat dan Kerinci
adalah varietas pertama. Varietas kedua hanya didapat dalam jumlah populasi
yang kecil. Kayu manis pucuk merah mempunyai kualitas yang lebih baik, tetapi
produksinya lebih rendah daripada kayu manis yang berpucuk hijau.
Ekologi dan penyebaran yang asli
tumbuh secara liar di hutan Malaysia, Cina dan Indonesia pada ketinggian 1000 m
sampai 1500 m di atas permukaan laut dengan suhu 18º sampai 23º. Tanaman dapat
tumbuh pada ketinggian 0 m sampai 2000 m di atas permukaan laut, tetapi yang
terbaik dan banyak diusahakan dengan produksi yang memuaskan, adalah pada
ketinggian 500 m sampai 1500 m di atas permukaan laut. Tanah yang paling cocok
adalah tanah yang subur, gembur, agak berpasir dan kaya akan bahan organik.
Pada tanah yang liat keadaannya kurang baik. Pusat produksi di Sumatra Barat
tanahnya adalah andosol dan latosol, ditanam di lereng-lereng gunung, baik yang
agak landai maupun yang curam. Pada tanah yang berpasir akan memberikan hasil
kulit yang paling harum. Di tempat rendah tumbuhnya lebih cepat daripada di
tempat tinggi, tetapi di tempat rendah kulit yang dihasilkan kurang tebal, dan
rasanya juga agak kurang. Di tempat tinggi pertumbuhannya lambat, tetapi
kulitnya lebih tebal dan berkwalitas lebih baik. Tanaman kayu manis menghendaki
banyak hujan, merata sepanjang tahun dan lembab. Curah hujan yang dikehendaki
adalah 2000 mm sampai 2500 mm tiap tahun tanpa ada bulan-bulan yang kering.
Tipe curah hujan yang terbaik terutama terdapat di daerah Kerinci.
Bunga berada ditangkai yang yang
panjang, lemah, dan kuncupnya lembut, bercabang dan duduk di ketiak dengan
cabang yang berambut abu-abu. Merupakan bunga malai. Bunganya berkelamin
tunggal dan taju tenda bunga biasanya 2-5 dan panjang 3-5 mm, berwarna putih
kekuningan dimana dilihat dari luar terlihat berambut abu-abu keperak-perakan,
Sedikit membuka tetapi tidak rontok dan dalam waktu yang sangat cukup setelah
mekar akan sobek melintang. Biasanya tertanam pada tepi sumbu bunga. Bunga ini
memiliki 4 ruang sari. Bunga Cinnamomum burmannii ini memiliki 12
benang sari dalam 3-4 lingkaran, biasanya tersusun dalam 4 lingkaran terdalam
yang steril. Benangsari lingkaran ketiga mempunyai kelenjar di tengah-tengah
tangkai sari. Buah adalah buah buni, panjang lebih kurang 1 cm. Didalam
lingkaran tersebut terdiri atas sejumlah benang sari yang sama dengan jumlah
daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang pada lingkaran dalam sering
bersifat mandul sebagai staminodium dimana kepala sari membuka dengan katup.
Bakal buah menumpang atau terdapat dalam lekukan dasar bunganya. Dimana
mempunyai 1 bakal biji yang anatrop dengan 2 in-tegumen. Bakal buah menyerupai
buah batu. Bijinya tidak memiliki endosperm, dimana lembaga memiliki daun
lembaga yang besar didalamnya. Daun, dan kulit batang (gelam) terdapat sel-sel
yang mengandung minyak atsiri. Tanaman ini termasuk dalam tanaman C
Taksonomi dari Cinnamomum burmannii yaitu :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Laurales
Family : Lauraceae
Genus : Cinnamon
Species : Cinnamomum burmannii
Nama Daerah
Sumatera:
holim, holim manis, modang siak-siak (Batak), kanigar, kayu manis (Melayu),
madang kulit manih (Minangkabau).
Jawa: huru mentek, kiamis (Sunda), kanyengar (Kangean).
Nusa tenggara: kesingar, kecingar, cingar (Bali), onte (Sasak), kaninggu (Sumba), puu ndinga (Flores).
Jawa: huru mentek, kiamis (Sunda), kanyengar (Kangean).
Nusa tenggara: kesingar, kecingar, cingar (Bali), onte (Sasak), kaninggu (Sumba), puu ndinga (Flores).
Pemerian
Bau khas aromatik, rasa agak manis,
agak pedas dan kelat.
Pemeriksaan Makroskopik
Potongan kulit
: bentuk gelondong, agak menggulung membujur, agak pipih atau berupa berkas
yang terdiri dari tumpukan beberapa potong kulit yang tergulung membujur;
panjang sampai 1m, tebal kulit 1mm sampai 3mm atau lebih. Permukaan luar: yang
tidak bergabus berwarna coklat kekuningan atau coklat sampai coklat kemerahan,
bergaris-garis pucat bergelombang memanjang dan bergaris-garis pendek melintang
yang menonjol atau agak berlekuk; yang bergabus berwarna hijau kehitaman atau
coklat kehijauan, kadang-kadang terdapat terdapat bercak – bercak lumut kerak
berwarna agak putih atau coklat muda. Permukaan dalam: berwarna coklat
kemerahan tua sampai coklat kehitaman. Bekas patahan tidak rata.
Pemeriksaan Mikroskopik
Pada kulit yang
lapisan luarnya belum dibuang akan tampak: lapisan epidermis dengan kutikula
berwarna kuning ; lapisan gabus terdiri beberapa sel berwarna coklat, dinding
tangensial dan dinding radial lebih tebal dan berlignin, kambium gabus jernih
tanpa penebalan dinding. Korteks : terdiri dari beberapa lapis sel parenkim
dengan dinding berwarna coklat diantaranya terdapat kelompok sel batu, sel
lendir dan sel minyak. Sel parenkim : Didalamnya benyak terdapat butir pati
atau hablur kalsium oksalat berbentuk prisma. Lapisan sklerenkim : terdapat
dibawah parenkim korteks, hampir tidak terputus-putus. Terdiri dari 3 atau
lebih lapisan sklereida, diantaranya terdapat sejumlah kelompok kecil serabut
perisikel. Sklereida : berbentuk isodiametrik, kadang-kadang agak terentang
tangensial, penebalan dinding berbentuk huruf U dengan dinding dalam dan
dinding radial lebih tebal dari dinding luar, berlapis-lapis, warna kekuningan,
bernoktah, berlignin tebal, lumen agak lebar, kadang-kadang berisi butir pati.
Serabut perisikel : Berdinding sangan tebal, agak jernih, berlignin, lumen
sempit, garis tengah serabut lebih kecil dari garis tengah sel batu. Floem sekunder
: terdiri dari jalur-jalur tangensial jaringan tapis, berseling dengan parenkim
floem ; diantara parenkim terdapat sel minyak dan sel lendir seperti pada
korteks; parenkim mengandung butir pati dan hablur seperti pada korteks.
Serabut floem sekunder : umumnya tunggal atau dalam kelompok kecil berderet
kearah tangensial, dinding serabut sangat tebal, jernih, agak berlignin, garis
tengah serabut sampai 3,5 µm, lumen sempit. Jari-jari empulur : terdiri dari 1
sel sampai 2 sel, mengandung butir pati atau hablur kalsium oksalat bentuk
prisma kecil; hablur di jari-jari empulur lebih banyak dari pada hablur di
parenkim floem.
Serbuk : warna
coklat kekuningan. Fragmen pengenal adalah sklereida dengan penebalan dinding
tidak rata; serabut perisikel dan serabut floem; butir-butir pati dan hablur
kalsium oksalat bentuk prisma, lepas atau dalam parenkim; jaringan parenkim
dengan sel lendir atau sel minyak: sel gabus dan serabut sklerenkim
![g1](file:///C:\Users\FUTURE~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.gif)
![g2](file:///C:\Users\FUTURE~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.gif)
Cara Identifikasi
A. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat P;
terjadi warna coklat merah.
A. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5
tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna coklat merah.
B. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5
tetes asam klorida pekat P; terjadi warna merah kekuningan.
C. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5
tetes asam asetat encer P; terjadi warna coklat kemerahan.
D. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5
tetes amonia (25%) P: terjadi warna merah coklat
E. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5
tetes larutan kalsium hidroksida P 5% b/v: terjadi warna merah
F. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5
tetea larutan besi (III) klorida P 5% b/v terjadi warna hijau kekuningan.
G. Mikrodestilasi 20 mg serbuk
kulit pada suhu 2400 selama
90 detik menggunakan tanur TAS , tempatkan hasil mikrodestilasi pada titik
pertama dari lempeng KLT silica gel GF 254 P. Timbangan 300 mg serbuk kulit,
campur dengan 5 ml methanol P, dan panaskan dalam penangas air selama 2 menit,
dinginkan, saring, cuci endapan dengan methanol P secukupnya sehingga diperoleh
5 ml filtrate. Pada titikkedua dari lempeng KLT tutulkan 20 ml filtrate dan
pada titik ketiga tutulkan 20 ml zat warna 1 LP. Eluasi dengan dikloroetana P
dengan jarak rambat 15 cm, keringkan lempeng diudara selama 10 menit, eluasi
lagi denganbenzen P dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama. Amati dengan
sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Semprot lempeng dengan
anisaldehida-asam sulfat LP, Panaskan Pada suhu 1100 selama 10
menit, amati dengansinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Pada
kromatogran tampak bercak-bercak dengan warna dan hRx.
Uji Kemurnian
Kadar
abu. Tidak lebih dari 3,5%.
Kadar
abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 0,4 %
Kadar
sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 10%
Bahan
organik asing. Tidak lebih dari 2 %.
Kegunaan
Karminatif
Kandungan Senyawa
Minyak
atsiri 1-3%, tanin, damar, lendir, kalsium oksalat
Kandungan
Kimia dan Efek Farmakologisnya
Kayu manis mempunyai rasa pedas dan
manis , berbau wangi,serta bersifat hangat. beberapa bahan kimia yang
terkandung dalam kayu manis di antaranya minyak atsiri,eugenol,
safrole,sinamaldehide,tannin,kalsium oksalat,dammar,dan zat penyamak.
Sementaraitu, efek farmakologis yang dimiliki kayu manis, di antaranya sebagai
peluruh kentut(carminative).peluruh keringat (diaphoretic) antirematik,
penambah nafsu makan ( stomachica),dan penghilang rasa sakit (analgesic).
Pertelaan
Tinggi tanaman 6-12 m, akan tetapi
pada tempat yang cocok bisa mencapai 18
m. Batang berwarna keabu-abuan dan berbau harum, percabangan dekat tanah, pada
ranting tua sering tidak tumbuh daun-daun baru (gundul), tajuk kekar, dan
mahkotanya berbentuk kerucut. Daun berbentuk bulat telur, agak memanjang dengan
ujung bulat/tumpul, meruncing dan lokos (licin dan mengkilap), dan berwarna
merah pada waktu masih muda, dan berubah menjadi hijau tua di permukaan atas
dan pucat keabu-abuan di bagian bawah. Bunga kecil, tidak menarik, ranting,
warnanya putih kekuning-kuningan, dan berbunga pada bulan Juli hingga
September. Buah memanjang berwarna coklat.
Ketinggian tempat
penanaman kayu manis dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman serta kualitas
kulit seperti seperti ketebalan dan aroma. Kayu manis dapat tumbuh pada
ketinggian hingga 2000 meter dari permukaan laut. Cinnomomun burmannii akan berproduksi baik bila ditanam di
daerah dengan ketinggian 500-1500 meter dari permukaan laut.
Batang tanaman kayu
manis tegak dan berkayu. Pada stadium muda batang tanaman berwarna hijau dan
setelah tua berubah menjadi kelabu keputih – putihan. Tanaman kayu manis cukup
tahan terhadap perlakuan mekanis,misalnya pemangkasan. Bila ujung batang di
pangkas maka pada bagian bekas pangkasan akan tumbuh tunas baru yang berbentuk
percabangan,dengan tata letak agak jarang.
Tanaman kayu manis
mempunyai daun majemuk genap,berukuran kecil,berbentuk bulat seperti daun
kelor,dan tersusun dalam tangkai daun anak daunlur deng berbentuk bulat tn
ujung lancip,struktur tipis dengan pangkal tumpul,dan bagian tepi
rata,permukaan atas daun berwarna hijau gelap,sedangkan permukaan bawahdaun
berwaarna hijau muda.
Tanaman kayu manis setiab tahun berbunga,bunga
tanaman berukuran kecil,berwarna merah gelap sampai kekuning – kuningan dengan
bintik - bintik merah gelap. Serta mempunyai kelopak bunga yang keras dan
berwarna putih kemerah – merahan.
Buah kayu manis
berbentuk bulat, berukuran kecil seperti kancing,berwarna putih,dan di dalamnya
terdapat tiga butir biji.
Jenis (varietas) :
·
Kayu manis hijau ( baster) :
jenis kayu manis ini di produktif menghasilkan daun,dengan warna daun hijau.
·
Kayu manis merah : jenis kayu manis ini di
produktif menghasilkan daun – daun berwarna hijau kemerah – merahan. Jenis kayu
manis ini tumbuh secara liar di hutan atau di tanam sebagai tanaman hias.
Kandungan kimia
dalam kulit kayu manis komponen terbesarnya ialah cinnaldehida 60–70% ditambah
dengan eugenol, beberapa jenis aldehida, benzylbenzoat, phelandrene dan
lain–lainnya. Kadar eugenol rata–rata 80–66%. Dalam kulit kayu manis masih
banyak komponen–komponen kimiawi misalnya damar, pelekat, tanin, zat penyamak,
gula, kalsium, oksalat, dua jenis insektisida cinnzelanin dan cinnzelanol,
cumarin dan sebagainya (Rismunandar, 1995).
Kulit kayu manis
mempunyai rasa pedas dan manis, berbau wangi, serta bersifat hangat. Beberapa
bahan kimia yang terkandung di dalam kayu manis diantaranya minyak atsiri
eugenol, safrole, sinamaldehide, tannin, kalsium oksalat, damar dan zat
penyamak (Hariana, 2007).
Bagian yang digunakan dan pemanfaatannya
Kulit batang, daun, dan akar kayu
manisdapat dimanfaatkan untukmengobati beberapa penyakit sebagai berikut:
1.
Asam urat (gout arthritis), keropos tulang
Rebus 1 ibu jari kayu manis, 15 gram jahe merah, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 gram bunga cengkeh, serta 4 daun sosor bebek dalam 600 ml air sampai airnya tersisa 300 ml. saring air rebusannya, lalu diminum sekaligus satu kali sehari.
Rebus 1 ibu jari kayu manis, 15 gram jahe merah, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 gram bunga cengkeh, serta 4 daun sosor bebek dalam 600 ml air sampai airnya tersisa 300 ml. saring air rebusannya, lalu diminum sekaligus satu kali sehari.
2.
Hermia
Rebus 1 ibu jari kayu manis, 15 gram jahe merah, 5 butir kapulaga, 5 gram adas, 1 jaripulasari (Alyxia rein – wadtii Bl ) dengan 800 ml air sampai airnya tersisa 400 ml. Saring air rebusannya lalu minum sekaligusselagi hangat. Lakukan dua kali sehari.
Rebus 1 ibu jari kayu manis, 15 gram jahe merah, 5 butir kapulaga, 5 gram adas, 1 jaripulasari (Alyxia rein – wadtii Bl ) dengan 800 ml air sampai airnya tersisa 400 ml. Saring air rebusannya lalu minum sekaligusselagi hangat. Lakukan dua kali sehari.
3.
Muntah-muntah
Rebus 1 jari kayu manis, 10 gram temu kunci ( Boesenbergia pandurata Schl) dan 3 butir kapulaga dengan 800 ml airsampai tersisa 400 ml. Saringair rebusannya lalu diminum dua kali sehari masing-masing 200 ml.
Rebus 1 jari kayu manis, 10 gram temu kunci ( Boesenbergia pandurata Schl) dan 3 butir kapulaga dengan 800 ml airsampai tersisa 400 ml. Saringair rebusannya lalu diminum dua kali sehari masing-masing 200 ml.
4.
Masuk
angin
Potong-potong kulit kayu manis dan rimpang jahe masing-masing ½ jari, 1/3 jari rimpang dringo, ½ jari pulosari, ½ sdt adas, 2 jari gula enau. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Saring, minum 3 kali ¾ gelas sehari.
Potong-potong kulit kayu manis dan rimpang jahe masing-masing ½ jari, 1/3 jari rimpang dringo, ½ jari pulosari, ½ sdt adas, 2 jari gula enau. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Saring, minum 3 kali ¾ gelas sehari.
5.
Diare
Potong-potong ½ jari kulit kayu manis, 6 lembar daun jambu biji muda, ¼ genggam daun patikan cina, dan 3 jari gula enau. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Saring, minum 3 kali ¾ gelas sehari.
Potong-potong ½ jari kulit kayu manis, 6 lembar daun jambu biji muda, ¼ genggam daun patikan cina, dan 3 jari gula enau. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Saring, minum 3 kali ¾ gelas sehari.
6.
Mengeluarkan
keringat
Rebus ½ jari kulit kayu manis, jahe, dan sereh masing-masing 1 jari, 4 butir cengkih, ¼ bagian buah pala, 2 buah cabe jawa, 3 lembar daun jeruk purut, 4 butir kemukus, dan 2 tangkep gula aren dengan 1 liter air selama 10 menit. Hangat-hangat, minum 3 kali masing-masing 1/3 bagian sehari.
Rebus ½ jari kulit kayu manis, jahe, dan sereh masing-masing 1 jari, 4 butir cengkih, ¼ bagian buah pala, 2 buah cabe jawa, 3 lembar daun jeruk purut, 4 butir kemukus, dan 2 tangkep gula aren dengan 1 liter air selama 10 menit. Hangat-hangat, minum 3 kali masing-masing 1/3 bagian sehari.
7.
Mencret,
sakit perut
Rebus 3-9 g kulit akar yang telah dipotong tipis-tipis, minum.
Rebus 3-9 g kulit akar yang telah dipotong tipis-tipis, minum.
8.
Nyeri
lambung
Rebus 9 g kulit kayu, minum.
Rebus 9 g kulit kayu, minum.
9.
Rematik
sendi kronis
Rebus 6 g kulit kayu manis bersama 30 g akar karet kebo (ficus elastica) yang telah dipotong tipis-tipis. Minum setiap hari sampai sembuh.
Rebus 6 g kulit kayu manis bersama 30 g akar karet kebo (ficus elastica) yang telah dipotong tipis-tipis. Minum setiap hari sampai sembuh.
10.
Batuk
Rebus 2 jari kulit kayu manis bersama 3 lembar daun sirih, 3 butir bunga cengkih kering, dan gula batu sebesar kelereng dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum.
Rebus 2 jari kulit kayu manis bersama 3 lembar daun sirih, 3 butir bunga cengkih kering, dan gula batu sebesar kelereng dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum.
11.
Sariawan
Potong-potong 2 jari kulit kayu manis, rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring, minum 3 kali 2 sdm sahari.
Potong-potong kayu manis dan daun pegagan masing-masing 7 g, 10 g daun sariawan, 3 g ketumbar, 7 g kunyit tua, dan 5 g daun sembung. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring, minum.
Potong-potong 2 jari kulit kayu manis, rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring, minum 3 kali 2 sdm sahari.
Potong-potong kayu manis dan daun pegagan masing-masing 7 g, 10 g daun sariawan, 3 g ketumbar, 7 g kunyit tua, dan 5 g daun sembung. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring, minum.
12.
Eksem
Potong-potong kulit kayu manis dan rimpang temulawak masing-masing 1 jari, 2 jari rimpang kencur, ½ genggam daun meniran, dan 2 jari gula enau. Rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa separuhnya. Saring, minum 2 kali 1 gelas sehari.
Potong-potong kulit kayu manis dan rimpang temulawak masing-masing 1 jari, 2 jari rimpang kencur, ½ genggam daun meniran, dan 2 jari gula enau. Rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa separuhnya. Saring, minum 2 kali 1 gelas sehari.
13.
Tekanan
darah tinggi
Rebus 1 jari kulit kayu manis, 2 jari asam trengguli, 1 ½ jari kencur, 2 genggam akar alang-alang, ¼ genggam daun saga, ¼ genggam daun pegagan, dan 3 jari gula enau yang telah dipotong-potong seperlunya dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ½ gelas. Minum 3 kali sehari masing-masing ¾ gelas.(Arief, 2013)
Rebus 1 jari kulit kayu manis, 2 jari asam trengguli, 1 ½ jari kencur, 2 genggam akar alang-alang, ¼ genggam daun saga, ¼ genggam daun pegagan, dan 3 jari gula enau yang telah dipotong-potong seperlunya dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ½ gelas. Minum 3 kali sehari masing-masing ¾ gelas.(Arief, 2013)
Kayu manis memiliki banyak khasiat obat, antara lain:
1. Menurunkan kadar kolesterol
2. Melindungi tubuh dari resiko atherosclerosis
3. Mengandung antioksidan yang berguna untuk melumpuhkan
radikal bebas yang mengganggu sistem kekebalan tubuh
4. Membantu mengobati kanker
5. Mengobati asam urat, tekanan darah tinggi
(hipertensi), radang lambung atau maag (gastritis)
6. Membantu menurunkan berat badan
7. Meredakan sakit kepala dan sakit gigi
8. Meredakan masuk angin, perut kembung, diare, dan
muntah-muntah
9. Membantu masalah susah buang air besar
10.
Membantu
mengobati sariawan dan membuat nafas tetap segar
11.
Meredakan pilek,
batuk, serta sinus dan membantu mencegah flu (Depkes RI, 1977)
Manfaat kayu manis
Kayu Manis Bagi Kesehatan - sudah tak lazim lagi dengan
rempah-rempah yang satu ini selain bahan makanan, pengobatan juga sebagai bahan
parfum, Kayu manis sudah mendapatkan posisi yang sangat tinggi di kalangan
masyarakat tradisional sebagai bahan pengobatan, kelebihan dari kayu manis ini
untuk kesehatan.
Ada beberapa Manfaat
Kayu Manis Untuk Kesehatan di bawah ini
Ø Otak Tonic: Kayu Manis
meningkatkan aktivitas otak dan karenanya bertindak sebagai tonik otak yang
baik. Ini membantu dalam menghilangkan ketegangan saraf dan kehilangan memori.
Penelitian di Wheeling Jesuit University di AS telah membuktikan bahwa aroma
kayu manis memiliki kemampuan untuk meningkatkan aktivitas otak . Tim peneliti
yang dipimpin oleh Dr P. Zoladz menemukan bahwa orang yang diberikan dengan
kayu manis meningkatkan mereka mencetak gol pada kegiatan kognitif seperti
proses attentional, memori pengakuan virtual, memori kerja, dan visual-motor
kecepatan respon.
Ø Pemurnian darah: Kayu
Manis membantu dalam menghilangkan kotoran darah. Oleh karena itu sering
dianjurkan untuk jerawat.
Ø Sirkulasi Darah: Kayu Manis membantu dalam
sirkulasi darah karena adanya senyawa pengencer darah di dalamnya. Ini membantu
sirkulasi darah secara signifikan dalam menghilangkan rasa sakit. Sirkulasi
darah yang baik juga menjamin suplai oksigen ke sel-sel tubuh mengarah ke
aktivitas metabolik yang lebih tinggi. Anda dapat secara signifikan mengurangi
kemungkinan mendapatkan serangan jantung kayu manis secara teratur
mengkonsumsi.
Ø Nyeri: Kayu manis juga anti inflamasi. Ini
membantu dalam menghilangkan kekakuan otot. Ini mengurangi nyeri dan kekakuan
otot dan sendi. Kayu manis juga dianjurkan untuk arthritis. Hal ini juga
membantu dalam menghilangkan sakit kepala yang disebabkan oleh dingin.
Ø Diabetes: Kayu Manis
memiliki kemampuan untuk mengendalikan gula darah. Kayu manis sangat berguna
bagi Penderita diabetes karena membantu penderita dalam menggunakan insulin.
Penelitian telah menunjukkan bahwa itu sangat sangat membantu untuk pasien yang
menderita type 2 diabetes . Pasien diabetes type 2 tidak dapat menggunakan
insulin dengan baik. Para peneliti di US Department of Human Nutrition Research
Pusat Pertanian di Beltsville, Maryland , mempelajari efek berbagai makanan zat
termasuk kayu manis pada gula darah. Mereka menemukan bahwa air -larut senyawa
yang disebut polifenol MHCP yang berlimpah dalam kayu manis bertindak sinergis
dengan insulin dan membantu dalam pemanfaatan yang lebih baik dari insulin.
Ø Infeksi: Karena
antijamur nya, antibakteri, antivirus dan antiseptik properti, itu efektif pada
infeksi eksternal maupun internal. Ini membantu dalam menghancurkan kuman dalam
kandung empedu dan bakteri pada infeksi Staph.
Ø Penyembuhan: Kayu Manis
membantu dalam menghentikan perdarahan. Oleh karena itu memfasilitasi proses
penyembuhan.
Ø Penyakit Jantung: Hal
ini diyakini bahwa kalsium dan serat yang hadir dalam kayu manis memberikan
perlindungan terhadap penyakit jantung. Termasuk sedikit kayu manis dalam
makanan membantu mereka yang menderita penyakit arteri koroner dan tekanan
darah tinggi.
Ø Kanker Colon: Hal ini
juga meningkatkan kesehatan usus dan dengan demikian mengurangi risiko usus
kanker .
Ø Mulut penyegar: Kayu
Manis digunakan dalam permen karet karena merupakan penyegar mulut yang baik
dan menghilangkan bau mulut .
Ø Parfum: Ini memiliki
aroma yang menyegarkan dan secara luas digunakan dalam pembuatan parfum.
Ø Gangguan pencernaan:
Kayu Manis ditambahkan dalam resep banyak etnis. Selain menambahkan rasa pada
makanan, juga membantu dalam pencernaan. Kayu Manis sangat efektif untuk
gangguan pencernaan, mual muntah, sakit perut, diare dan perut kembung . Karena
sifat karminatif, itu sangat membantu dalam menghilangkan gas dari perut dan
usus. Ini juga menghilangkan keasaman sakit, diare dan pagi. Oleh karena itu
sering disebut sebagai tonik pencernaan.
Ø Masalah pernapasan: Kayu
Manis membantu dalam dingin, flu, tenggorokan influenza, sakit dan kemacetan.
Ø Menstruasi: Kayu Manis
efektif dalam memberikan bantuan dari ketidaknyamanan menstruasi dan kram.
Ø Pengendalian kelahiran:
Kayu manis juga membantu dalam pengendalian kelahiran alami. Konsumsi secara
teratur kayu manis setelah kelahiran anak penundaan menstruasi dan dengan
demikian membantu dalam menghindari konsepsi.
Ø Menyusui: Hal ini juga
percaya bahwa kayu manis membantu dalam sekresi payudara susu .
Ø Kayu Manis diuretik di
alam dan membantu dalam sekresi dan keluarnya air seni. Hal ini juga afrodisiak
dan diyakini untuk membangkitkan gairah seksual.
Manfaat
minyak kayu manis bgi kesehatan adalah sebagai berikut:
v Memasak: Beberapa orang
menambahkan minyak kayu manis saat memasak. Minyak kayu manis yang diperoleh
dari daun mengandung senyawa bernama cinnamaldehyde, yang merupakan agen
penyedap yang sangat baik.
v Kamar Freshener: Aroma
kayu manis yang menyenangkan minyak membuatnya menjadi sangat efektif sebagai
penyegar ruangan. Hal ini sering ditambahkan dalam potpourris.
v Menghilangkan Nyamuk:
Minyak Kayu Manis adalah penolak nyamuk yang baik. Penelitian telah sekarang
terbukti bahwa minyak kayu manis sangat efektif dalam membunuh larva nyamuk.
Para Jurnal Kimia Pertanian dan Makanan (sebuah jurnal ilmiah terkenal) telah
melaporkan penelitian yang dilakukan di Universitas Nasional Taiwan . Selain
dari daun kayu manis, kulitnya juga merupakan sumber yang baik cinnamaldehyde,
yang merupakan agen aktif membunuh nyamuk. Penelitian ini telah membuka jalan
untuk menemukan solusi lingkungan untuk memecahkan masalah ancaman global.
Banyak perusahaan memproduksi minyak kayu manis
mengklaim bahwa itu adalah agen antibakteri dan antijamur yang baik sehingga
sangat efektif pada infeksi. Hal ini juga membantu dalam sirkulasi darah dan
bertindak sebagai stimulan seksual. Penelitian juga membuktikan bahwa kayu
manis minyak yang diperoleh dari daun dan ranting kayu manis dapat digunakan
untuk mengendalikan tungau di madu lebah.Menjadi kuat di alam, kayu manis
minyak harus dihindari untuk konsumsi internal. Selanjutnya, dapat memiliki
efek buruk pada kulit, jika digunakan secara topikal dalam bentuk
terkonsentrasi dan karena itu harus digunakan dalam bentuk diencerkan. Selain
itu sebelum menggunakan minyak kayu manis, itu harus diuji apakah itu sesuai
kulit Anda. Oleh karena itu berlaku hanya sejumlah kecil minyak kayu manis pada
awalnya dan periksa apakah Anda mendapatkan reaksi alergi. Jangan oleskan
minyak kayu manis pada wajah dan daerah-daerah sensitif. Kayu Manis menyatu
dengan baik dengan berbagai minyak esensial dan karena itu ditambahkan ke
persiapan aromaterapi banyak. Hal ini meningkatkan efektivitas bumbu dan minyak
esensial dan dengan demikian mempercepat pengobatan obat herbal. Banyak herbal
Selanjutnya memiliki rasa yang tidak menyenangkan. Kayu manis atau minyak kayu
manis ditambahkan untuk persiapan herbal untuk membuat mereka terasa lebih
enak. Minyak menyatu dengan baik dengan minyak esensial lain seperti lemon
minyak esensial , minyak esensial rosemary , minyak geranium esensial , minyak
esensial lavender dan minyak esensial kapulaga.
Cara panen
1. Yang
umum dilakukan adalah pohon ditebang sekaligus. Tunggul tebangan diter bagian
atasnya.
2. Cara
ditumbuk, yakni 2 bulan sebelum ditebang. 5 cm dari leher akar seluruh kulit
batang dikupas setinggi 80 cm sampai 100 cm. setelah 2 bulan baru ditebang.
Maksudnya agar pengulitan mudah dilakukan dan diharapkan tumbuh tunas baru yang
lebih sempurna pada permukaan tanah. Kulit kayu manis dari Sumatra barat dan
kerinci yang yang terbaik panjang 1 m.
3. Pohon
dipukul-pukul dengan benda tajam 2 bulan sebelum ditebang dengan maksud untuk
mendapat kulit yang tebal pada waktu pemotogan ,sebab pada bekas-bekas pukulan
akan menghasilkan pembengkakan kulit.
4. System
Vietnam ( system panen tanpa tebang ), yakni memotong sebagian kulit batang
secara berselang-seling dengan ukuran panjang 30 cm lebar 10 cm, setelah kulit
batang bertaut kembali sehabis panen pertama, lalu dilakukan panen kedua dan
seterusnya. Cara ini belum dikenal oleh petani di Sumatra Barat dan kerinci.
Produksi kulit kering di Sumatra Barat dari pohon yang dipanen pada umur 8
tahun adalah 2 kg sampai 2,5 kg tiap pohon. Untuk pohonberumur 5 tahun ,
produksinya adalah 0,5 kg sampai 0,6 kg kulit kring tiap pohon. Untuk pohon
yang sedang besarnya dapat menghasilkankurang lebih 3 kg kulit batang dan 1,5
kg kulit dahan kering. Dengan siklus 10 tahun, tiap pohon di perkirakan akan
menghasilkan 3 kg sampai 5 kg kulit kering. Dengan jarak tanam panjang 4 m dan
lebar 4 m, akan diperoleh produksi 2 ton kulit kering tiap hektar, disamping
hasil tambahan sewaktu penjarangan dan menyisik. Bobot kulit kering adalah 50%
dari bobot basah.
Budidaya
Bibit
tanaman yang biasa dipakai untuk memperbanyak tanaman kayu manis adalah dari biji
dan dari tunas berakar (ada yang menyebut carang, sibak salak atau samble, ada
juga yang menyebut sirung.) didaerah kerinci umumnya dipakai bibit yang berasal
dari biji sebaran burung, didaerah kabupaten tanah datar, yakni pusat produksi
Sumatra barat biasa dipaki carang. Cara yang terbaik adalah menggunakan bibit
yang bersal dari biji pohon induk yangtelah dikenl baik. Bibit yangberasal dari
biji disemaikan terlebih dahulu dengan jarak semai 15 cm sampai 20 cm, dapat
dipindahkan kekebun pada umur 8 sampai 12 bulan. Tanaman yangberasal dari biji
dapat dipanen lebih dari dua kali setelah panen pertama. Tanaman berasal dari
carang maksimum hanya dua kali setelah panen pertama. Hal ini disebabkan
kekuatan tumbuhannya (daya regenerasinya) telah lemah, dan perlu diremajakan
dengan tanaman baru. Di daerah kerinci, pada tanaman berasal dari carang ada
kecenderungan kulitnya lebih tebal dari pada yang berasal dari biji dan besar
lingkaran batang juga lebih besar. Untuk benih agar dipakai biji yang tua atau
masak, dan jangan disimpan lebih dari 10 hari, karena daya kecambahnya cepat
turun. Dalam keadaan terpaksa,biji dapat disimpanselama 20 hari dalam air pada
suhu 200 atau masih berbentuk buah tanpa direndam dalam air pada
suhu 200. Jarak tanam 3 m sampai 4 m adalah terbaik untuk tanaman
yang akan dipanen pada umur 8 tahun seperti terdapat di daerah kerinci. Di
Sumatra barat jarak tanamnya lebih rapat,yaitu jarak tanam panjang maupun lebar
kurang dari 2,5 m. bibit ditanam didalam lubang yang berukuran panjang 40 cm
dan lebar 50 cm, tinggi 40 cm sampai 50 cm. menggunakan jarak tanam lebih rapat
dimaksudkan untuk dilakukan penjarangan. Budidaya kayu manis umumnya dilakukan
secara tumpangsari dengan tanaman kopi, pisang dan pohon kayu. Pemeliharaannyaseperti
penyiangan,penjarangan, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, masih
secara mekanis .makin besar batang, makin mahal hargakulitnya,sedang kulit dari
cabangharganya rendah. Oleh karena itu pemeliharaan harus ditunjukan untuk
memperoleh batang-batang yang bagus dengan cabang sedikit mungkin, untuk ini
cabang-cabang yang tumbuh pada batang bagian bawah dibuang. Pemberantasan
hama,penyakit dan pemupukan jarang dilakukan . penyakit yang banyak
menyerangpertanaman di Sumatra barat dan kerinci adalah penyakit kanker batang,
cacar daun, oleh jamur Accidium cinnamomi yang bersifat parasit obligat dan
dapat pula disebabkan sejenis tungau, yakni Eryophyesboisi . Bagian yang
terkena kanker batangdapat dihilangkan dengan mengupasnya sejauh 1 cm sampai
1,5 cm dari kulit yang sakit, kemudian luka bekas kupasan di ter intertensitas
serangan kedua penyakit ini sangat besar pada pertanaman di daerah tinggi.
Penyakit
lain yang terdapat adalah penyakit jamur upas pada ranting dan cabang yang
disebabkan oleh Phanerochanie salmonicolor. Selanjutnya ditemukan penyakit akar
pada bibit kayumanis, yakni Fusarium sp, dan Rhizoctonia sp . buah dapat
membengkak yang mungkin disebabkan oleh tungau. Buah membengkak tidak mempunyai
buji atau steril bijinya.
terimakasi yuk
BalasHapus