Spongebob SpongeBob SquarePants

Minggu, 27 April 2014

Fitokimia



Ekstraksi
Ekstrasi adalah proses pemindahan suatu konstituen dalam suatu sample ke suatu pelarut dengan cara mengocok atau melarutkannya. Ektraksi pelarut bisa disebut ekstraksi cair-cair yaitu proses pemindahan solut dari pelarut satu ke pelarut lainnya dan tidak bercampur dengan cara pengocokkan berulang. Prinsip dasar dari ekstraksi pelarut ini adalah distribusi zat terlarut dalam dua pelarut yang tidak  bercampur (Ibrahim,2009).
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam melakukan ekstraksi yaitu pemilihan pelarut yang sesuai dengan sifat-sifat polaritas senyawa yang ingin diekstraksiatau sesuai dengan sifat kepolaran kandungan kimia yang diduga dimiliki simplisia tersebut.
Ekstraksi yang sering digunakan untuk memisahkan senyawa organik adalah ekstraksi zat cair, yaitu pemisahan zat berdasarkan perbandingan distribusi zat tersebut yang terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling melarutkan.
Yang paling baik adalah dimana kelarutan tersebut dalam pelarut satu lebih besar daripada konsentrasi zat terlarut dalam pelarut lainnya, harga K hendaknya lebih besar atau lebih kecil dari satu ekstraksi jangka pendek disebut juga proses pengorokan, sedangkan pada proses jangka panjang menggunakan soxhlet dan dengan pemanasan (Wasilah, 1978).
Kriteria pemilihan pelarut:
-  Pelarut mudah melarutkan bahan yang di ekstrak
-  Pelarut tidak bercampur dengan cairan yang di ekstrak
-  Pelarut mengekstrak sedikit atau tidak sama sekali pengotor yang ada
-  Pelarut mudah dipisahkan dari zat terlarut
-  Pelarut tidak bereaksi dengan zat terlarut melalui segala cara (Cahyono, 1991).



Prinsip dari Ekstraksi
Uji kadar sari suatu sediaan dilakukan guna untuk mengetahui cara penetapan kadar sari serta mengatahuikandungan yang terdapat dalam suatu sampel.

Tujuan Umum
Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol digunakan untuk mengetahui kemampuan obat ( simplisia) apakah dapat tersari/terlarut dalam pelarut etanol.

Kadar sari
Penetapan kadar sari adalah metode kuantitatif untuk jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang dapat tersari dalam pelarut tertentu. Penetapan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kadar sari yang larut dalam air dan kadar sari yang larut dalam etanol. Kedua cara ini didasarkan pada kelarutan senyawa yang terkandung dalam simplisia. (Soetarno,1997 )
Kadar sari larut etanol merupakan indikator lain yang dapat menunjukkan kadar zat khasiat yang terkandung dalam tumbuhan obat yang kemudian dapat tersari dengan baik dalam etanol. Dalam analisis penentuan kadar sari larut etanol ini dapat dilakukan dengan cara yang cukup sederhana di mana diperlukan sejumlah 5 gram serbuk yang telah dikeringkan di udara. Serbuk tersebut kemudian dimaserasi selama 24 jam dengan 100 ml etanol 95% menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam kemudian dibiarkan selama 18 jam. Hasil disaring, dan sejumlah 20 ml filtrat diuapkan dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara, sisanya dipanaskan pada suhu 105oC hingga bobot tetap. Kadar sari yang larut dalam etanol dihitung dalam persen terhadap bobot bahan yang telah dikeringkan di udara.  (Harborne.J.B,, 1996; Depkes RI, 2000; Soetarno,1997)




Ada beberapa teknik isolasi senyawa bahan alam yang umum digunakan seperti maserasi, perkolasi, dan ekstraksi kontinu. Tetapi pada penelitian ini yang digunakan adalah maserasi. Maserasi merupakan metode perendaman sampel dengan pelarut organik, umumnya digunakan pelarut organik dengan molekul relatif kecil dan perlakuan pada temperatur ruangan, akan mudah pelarut terdistribusi ke dalam sel tumbuhan.
Metode maserasi ini sangat menguntungkan karena pengaruh suhu dapat dihindari, suhu yang tinggi kemungkinan akan mengakibatkan terdegradasinya senyawa-senyawa metabolit sekunder. Pemilihan pelarut yang digunakan untuk maserasi akan memberikan efektivitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam dalam pelarut akibat kontak langsung dan waktu yang cukup lama dengan sampel (Djarwis, 2004).
Salah satu kekurangan dari metode ini adalah membutuhkan waktu yang lama untuk mencari pelarut organik yang dapat melarutkan dengan baik senyawa yang akan diisolasi dan harus mempunyai titik didih yang tinggi pula sehingga tidak mudah menguap (Manjang, 2004).
Kandungan bahan organik dari hasil metabolisme sekunder yang terdapat pada tanaman sebagai bahan baku obat tradisional merupakan identitas kimiawi dan ciri spesifik tanaman yang berhubungan dengan efek farmakologis yang ditimbulkannnya, karena metabolit sekunder yang dihasilkan tanaman memiliki karakteristik untuk tiap genara, spesies dan strain/varietas tertentu (Anonim, 2007).
Uji kadar sari dari suatu ekstrak bahan obat alam dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran awal sejumlah kandungan, dengan cara melarutkan ekstrak sediaan dalam pelarut organik tertentu (etanol atau air) (Anonim, 2007).
Berbagai senyawa penyarian dari bahan obat alam seperti penyarian dengan pelarut air atau alkohol digunakan untuk menentukan presentase tersarinya dengan pelarut tersebut. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol lebih sering digunakan untuk mengetahui apakah bahan baku obat tradisional tersebut dapat larut dalam pelarut organik. Penetapan kadar sari larut dalam air digunakan untuk menentukan kemampuan dari bahan obat tersebut apakah tersari dalam pelarut air (Anonim, 2007).
Kemampuan bahan obat terserap dalam air dapat menjadi acauan penggunaan jamu dalam bentuk rebusan (infusa) oleh masyarakat. Sehingga efek yang diinginkan tercapai, sedangkan kemampuan bahan obat tersari dalam etanol dapat dijadikan standar dalam pembuatan sediaan ekstrak. Besarnya kadar yang tersari dapat dijadikan standar atau control untuk mutu dari suatu bahan atau obat herbal tersandarkan (Anonim, 2007).
Dalam menetapkan besarnya kadar sari yang terkandung dalam bahan obat tradisional (ekstrak) dilakukan beberapa kali penimbangan hingga diperoleh bobot tetap/konstan. Bobot konstan yang dimaksud adalah dua kali penimbangan berturut-turut berbeda tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa yang ditimbang (Anonim, 2007).

Cara perhitungan kadar sari  (Anonim, 2007) :
Berat ekstrak      = [berat penimbangan total – berat cawan kosong]

Kadar sari larut etanol (N)   =  5 x berat ekstrak   x 100%
                                                         Berat sample

Kadar sari rata-rata               =      N1 + N2 + N3      x 100%
                                                                   3


Kayu manis (Cinnamomum burmani).

Kulit kayu manis padang adalah kulit batang Cinnamomum burmanni Nees ex BL., dalam perdagangan dikenal dengan nama Cassia vera.Merupakan spesies yang berasal dari Family Lauraceae dan Genus Cinnamomum. Dalam Bahasa Inggris  Sering dikenal dengan nama Cinnamomum tree. Biasanya disebut dengan padang cassia. Sedangkan dalam bahasa Indonesia biasa disebut kayu manis. Dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan ”kaneel” Jawa. Penyebaran Cinnamomum burmannii di indonesia banyak terdapat di daerah Sumatra, khususnya di daerah Sumatra Barat dan Kerinci. Nama daerahnya yaitu di Sumatra : holim, holim manis, modang siak-siak (Batak), kanigar, kayu manis (Melayu), madang kulit manih (Minangkabau). Jawa  Huru mentek, kiamis (Sunda), kanyengar (Kangean). Kesingar (Nusa Tenggara), kecingar, cingar (Bali), onte (Sasak), kaninggu (Sumba), Puu ndinga (Flores). Warga Lauraceae seperti Cinnamomum burmannii ini, merupakan penghuni daerah-daerah yang seluruhnya mencakup lebih dari 1000 jenis yang terbagi dalam sekitar 50 marga. Tanaman ini juga terdapat di daerah Srilanka. Tetapi di daerh Srilanka, kulit batangnya lebih tipis dari kulit batang  Cinnamomum burmannii yang ada di Indonesia. Dikenal 2 varietas, varietas pertama yang berdaun muda berwarna merah pekat dan varietas kedua berdaun hijau ungu. Varietas pertama terdiri dari 2 tipe, ialah tipe pucuk merah tua dan tipe pucuk merah muda. Varietas yang banyak ditanam di daerah pusat produksi di Sumatra Barat dan Kerinci adalah varietas pertama. Varietas kedua hanya didapat dalam jumlah populasi yang kecil. Kayu manis pucuk merah mempunyai kualitas yang lebih baik, tetapi produksinya lebih rendah daripada kayu manis yang berpucuk hijau.
Ekologi dan penyebaran yang asli tumbuh secara liar di hutan Malaysia, Cina dan Indonesia pada ketinggian 1000 m sampai 1500 m di atas permukaan laut dengan suhu 18º sampai 23º. Tanaman dapat tumbuh pada ketinggian 0 m sampai 2000 m di atas permukaan laut, tetapi yang terbaik dan banyak diusahakan dengan produksi yang memuaskan, adalah pada ketinggian 500 m sampai 1500 m di atas permukaan laut. Tanah yang paling cocok adalah tanah yang subur, gembur, agak berpasir dan kaya akan bahan organik. Pada tanah yang liat keadaannya kurang baik. Pusat produksi di Sumatra Barat tanahnya adalah andosol dan latosol, ditanam di lereng-lereng gunung, baik yang agak landai maupun yang curam. Pada tanah yang berpasir akan memberikan hasil kulit yang paling harum. Di tempat rendah tumbuhnya lebih cepat daripada di tempat tinggi, tetapi di tempat rendah kulit yang dihasilkan kurang tebal, dan rasanya juga agak kurang. Di tempat tinggi pertumbuhannya lambat, tetapi kulitnya lebih tebal dan berkwalitas lebih baik. Tanaman kayu manis menghendaki banyak hujan, merata sepanjang tahun dan lembab. Curah hujan yang dikehendaki adalah 2000 mm sampai 2500 mm tiap tahun tanpa ada bulan-bulan yang kering. Tipe curah hujan yang terbaik terutama terdapat di daerah Kerinci.
Bunga berada ditangkai yang yang panjang, lemah, dan kuncupnya lembut, bercabang dan duduk di ketiak dengan cabang yang berambut abu-abu. Merupakan bunga malai. Bunganya berkelamin tunggal dan taju tenda bunga biasanya 2-5 dan panjang 3-5 mm, berwarna putih kekuningan dimana dilihat dari luar terlihat berambut abu-abu keperak-perakan, Sedikit membuka tetapi tidak rontok dan dalam waktu yang sangat cukup setelah mekar akan sobek melintang. Biasanya tertanam pada tepi sumbu bunga. Bunga ini memiliki 4 ruang sari. Bunga Cinnamomum burmannii ini memiliki 12 benang sari dalam 3-4 lingkaran, biasanya tersusun dalam 4 lingkaran terdalam yang steril. Benangsari lingkaran ketiga mempunyai kelenjar di tengah-tengah tangkai sari. Buah adalah buah buni, panjang lebih kurang 1 cm. Didalam lingkaran tersebut terdiri atas sejumlah benang sari yang sama dengan jumlah daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang pada lingkaran dalam sering bersifat mandul sebagai staminodium dimana kepala sari membuka dengan katup. Bakal buah menumpang atau terdapat dalam lekukan dasar bunganya. Dimana mempunyai 1 bakal biji yang anatrop dengan 2 in-tegumen. Bakal buah menyerupai buah batu. Bijinya tidak memiliki endosperm, dimana lembaga memiliki daun lembaga yang besar didalamnya. Daun, dan kulit batang (gelam) terdapat sel-sel yang mengandung minyak atsiri. Tanaman ini termasuk dalam tanaman C
Taksonomi dari Cinnamomum burmannii yaitu :
Kingdom  : Plantae
Division   : Magnoliophyta
Class       :  Magnoliopsida
Order      :  Laurales
Family     : Lauraceae
Genus      : Cinnamon
Species    : Cinnamomum burmannii

Nama Daerah
Sumatera: holim, holim manis, modang siak-siak (Batak), kanigar, kayu manis (Melayu), madang kulit manih (Minangkabau).
Jawa: huru mentek, kiamis (Sunda), kanyengar (Kangean).
Nusa tenggara: kesingar, kecingar, cingar (Bali), onte (Sasak), kaninggu (Sumba), puu ndinga (Flores).

Pemerian
Bau khas aromatik, rasa agak manis, agak pedas dan kelat.
Pemeriksaan Makroskopik
Potongan kulit : bentuk gelondong, agak menggulung membujur, agak pipih atau berupa berkas yang terdiri dari tumpukan beberapa potong kulit yang tergulung membujur; panjang sampai 1m, tebal kulit 1mm sampai 3mm atau lebih. Permukaan luar: yang tidak bergabus berwarna coklat kekuningan atau coklat sampai coklat kemerahan, bergaris-garis pucat bergelombang memanjang dan bergaris-garis pendek melintang yang menonjol atau agak berlekuk; yang bergabus berwarna hijau kehitaman atau coklat kehijauan, kadang-kadang terdapat terdapat bercak – bercak lumut kerak berwarna agak putih atau coklat muda. Permukaan dalam: berwarna coklat kemerahan tua sampai coklat kehitaman. Bekas patahan tidak rata.
Pemeriksaan Mikroskopik
Pada kulit yang lapisan luarnya belum dibuang akan tampak: lapisan epidermis dengan kutikula berwarna kuning ; lapisan gabus terdiri beberapa sel berwarna coklat, dinding tangensial dan dinding radial lebih tebal dan berlignin, kambium gabus jernih tanpa penebalan dinding. Korteks : terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dengan dinding berwarna coklat diantaranya terdapat kelompok sel batu, sel lendir dan sel minyak. Sel parenkim : Didalamnya benyak terdapat butir pati atau hablur kalsium oksalat berbentuk prisma. Lapisan sklerenkim : terdapat dibawah parenkim korteks, hampir tidak terputus-putus. Terdiri dari 3 atau lebih lapisan sklereida, diantaranya terdapat sejumlah kelompok kecil serabut perisikel. Sklereida : berbentuk isodiametrik, kadang-kadang agak terentang tangensial, penebalan dinding berbentuk huruf U dengan dinding dalam dan dinding radial lebih tebal dari dinding luar, berlapis-lapis, warna kekuningan, bernoktah, berlignin tebal, lumen agak lebar, kadang-kadang berisi butir pati. Serabut perisikel : Berdinding sangan tebal, agak jernih, berlignin, lumen sempit, garis tengah serabut lebih kecil dari garis tengah sel batu. Floem sekunder : terdiri dari jalur-jalur tangensial jaringan tapis, berseling dengan parenkim floem ; diantara parenkim terdapat sel minyak dan sel lendir seperti pada korteks; parenkim mengandung butir pati dan hablur seperti pada korteks. Serabut floem sekunder : umumnya tunggal atau dalam kelompok kecil berderet kearah tangensial, dinding serabut sangat tebal, jernih, agak berlignin, garis tengah serabut sampai 3,5 µm, lumen sempit. Jari-jari empulur : terdiri dari 1 sel sampai 2 sel, mengandung butir pati atau hablur kalsium oksalat bentuk prisma kecil; hablur di jari-jari empulur lebih banyak dari pada hablur di parenkim floem.
Serbuk : warna coklat kekuningan. Fragmen pengenal adalah sklereida dengan penebalan dinding tidak rata; serabut perisikel dan serabut floem; butir-butir pati dan hablur kalsium oksalat bentuk prisma, lepas atau dalam parenkim; jaringan parenkim dengan sel lendir atau sel minyak: sel gabus dan serabut sklerenkim
       g1
      

       g2

Cara Identifikasi
A. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat merah.
A.   Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna coklat merah.
B.   Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna merah kekuningan.
C.   Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam asetat encer P; terjadi warna coklat kemerahan.
D.   Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes amonia (25%) P: terjadi warna merah coklat
E.    Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes larutan kalsium hidroksida P 5% b/v: terjadi warna merah
F.    Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetea larutan besi (III) klorida P 5% b/v terjadi warna hijau kekuningan.
G.   Mikrodestilasi 20 mg serbuk kulit  pada suhu 2400 selama 90 detik menggunakan tanur TAS , tempatkan hasil mikrodestilasi pada titik pertama dari lempeng KLT silica gel GF 254 P. Timbangan 300 mg serbuk kulit, campur dengan 5 ml methanol P, dan panaskan dalam penangas air selama 2 menit, dinginkan, saring, cuci endapan dengan methanol P secukupnya sehingga diperoleh 5 ml filtrate. Pada titikkedua dari lempeng KLT tutulkan 20 ml filtrate dan pada titik ketiga tutulkan 20 ml zat warna 1 LP. Eluasi dengan dikloroetana P dengan jarak rambat 15 cm, keringkan lempeng diudara selama 10 menit, eluasi lagi denganbenzen P dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Semprot lempeng dengan anisaldehida-asam sulfat LP, Panaskan Pada suhu 1100 selama 10 menit, amati dengansinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Pada kromatogran tampak bercak-bercak dengan warna dan hRx.
Uji Kemurnian
Kadar abu. Tidak lebih dari 3,5%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 0,4 %
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 10%
Bahan organik asing. Tidak lebih dari 2 %.
Kegunaan
Karminatif
Kandungan Senyawa
Minyak atsiri 1-3%, tanin, damar, lendir, kalsium oksalat
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologisnya
Kayu manis mempunyai rasa pedas dan manis , berbau wangi,serta bersifat hangat. beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kayu manis di antaranya minyak atsiri,eugenol, safrole,sinamaldehide,tannin,kalsium oksalat,dammar,dan zat penyamak. Sementaraitu, efek farmakologis yang dimiliki kayu manis, di antaranya sebagai peluruh kentut(carminative).peluruh keringat (diaphoretic) antirematik, penambah nafsu makan ( stomachica),dan penghilang rasa sakit (analgesic).



Pertelaan
Tinggi tanaman 6-12 m, akan tetapi pada tempat yang cocok  bisa mencapai 18 m. Batang berwarna keabu-abuan dan berbau harum, percabangan dekat tanah, pada ranting tua sering tidak tumbuh daun-daun baru (gundul), tajuk kekar, dan mahkotanya berbentuk kerucut. Daun berbentuk bulat telur, agak memanjang dengan ujung bulat/tumpul, meruncing dan lokos (licin dan mengkilap), dan berwarna merah pada waktu masih muda, dan berubah menjadi hijau tua di permukaan atas dan pucat keabu-abuan di bagian bawah. Bunga kecil, tidak menarik, ranting, warnanya putih kekuning-kuningan, dan berbunga pada bulan Juli hingga September. Buah memanjang berwarna coklat.
Ketinggian tempat penanaman kayu manis dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman serta kualitas kulit seperti seperti ketebalan dan aroma. Kayu manis dapat tumbuh pada ketinggian hingga 2000 meter dari permukaan laut. Cinnomomun burmannii akan berproduksi baik bila ditanam di daerah dengan ketinggian 500-1500 meter dari permukaan laut.
Batang tanaman kayu manis tegak dan berkayu. Pada stadium muda batang tanaman berwarna hijau dan setelah tua berubah menjadi kelabu keputih – putihan. Tanaman kayu manis cukup tahan terhadap perlakuan mekanis,misalnya pemangkasan. Bila ujung batang di pangkas maka pada bagian bekas pangkasan akan tumbuh tunas baru yang berbentuk percabangan,dengan tata letak agak jarang.
Tanaman kayu manis mempunyai daun majemuk genap,berukuran kecil,berbentuk bulat seperti daun kelor,dan tersusun dalam tangkai daun anak daunlur deng berbentuk bulat tn ujung lancip,struktur tipis dengan pangkal tumpul,dan bagian tepi rata,permukaan atas daun berwarna hijau gelap,sedangkan permukaan bawahdaun berwaarna hijau muda.
Tanaman kayu manis setiab tahun berbunga,bunga tanaman berukuran kecil,berwarna merah gelap sampai kekuning – kuningan dengan bintik - bintik merah gelap. Serta mempunyai kelopak bunga yang keras dan berwarna putih kemerah – merahan.
Buah kayu manis berbentuk bulat, berukuran kecil seperti kancing,berwarna putih,dan di dalamnya terdapat tiga butir biji.
Jenis (varietas) :
·        Kayu manis hijau ( baster)      : jenis kayu manis ini di produktif menghasilkan daun,dengan warna daun hijau.
·         Kayu manis merah                 : jenis kayu manis ini di produktif menghasilkan daun – daun berwarna hijau kemerah – merahan. Jenis kayu manis ini tumbuh secara liar di hutan atau di tanam sebagai tanaman hias.

Kandungan kimia dalam kulit kayu manis komponen terbesarnya ialah cinnaldehida 60–70% ditambah dengan eugenol, beberapa jenis aldehida, benzylbenzoat, phelandrene dan lain–lainnya. Kadar eugenol rata–rata 80–66%. Dalam kulit kayu manis masih banyak komponen–komponen kimiawi misalnya damar, pelekat, tanin, zat penyamak, gula, kalsium, oksalat, dua jenis insektisida cinnzelanin dan cinnzelanol, cumarin dan sebagainya (Rismunandar, 1995).
Kulit kayu manis mempunyai rasa pedas dan manis, berbau wangi, serta bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam kayu manis diantaranya minyak atsiri eugenol, safrole, sinamaldehide, tannin, kalsium oksalat, damar dan zat penyamak (Hariana, 2007).

Bagian yang digunakan dan pemanfaatannya
Kulit batang, daun, dan akar kayu manisdapat dimanfaatkan untukmengobati beberapa penyakit sebagai berikut:
1.     Asam urat (gout arthritis), keropos tulang
Rebus 1 ibu jari kayu manis, 15 gram jahe merah, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 gram bunga cengkeh, serta 4 daun sosor bebek dalam 600 ml air sampai airnya tersisa 300 ml. saring air rebusannya, lalu diminum sekaligus satu kali sehari.
2.     Hermia
Rebus 1 ibu jari kayu manis, 15 gram jahe merah, 5 butir kapulaga, 5 gram adas, 1 jaripulasari (Alyxia rein – wadtii Bl ) dengan 800 ml air sampai airnya tersisa 400 ml. Saring air rebusannya lalu minum sekaligusselagi hangat. Lakukan dua kali sehari.
3.     Muntah-muntah
Rebus 1 jari kayu manis, 10 gram temu kunci ( Boesenbergia pandurata Schl) dan 3 butir kapulaga dengan 800 ml airsampai tersisa 400 ml. Saringair rebusannya lalu diminum dua kali sehari masing-masing 200 ml.
4.     Masuk angin
Potong-potong kulit kayu manis dan rimpang jahe masing-masing ½ jari, 1/3 jari rimpang dringo, ½ jari pulosari, ½ sdt adas, 2 jari gula enau. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Saring, minum 3 kali ¾ gelas sehari.
5.     Diare
Potong-potong ½ jari kulit kayu manis, 6 lembar daun jambu biji muda, ¼ genggam daun patikan cina, dan 3 jari gula enau. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Saring, minum 3 kali ¾ gelas sehari.
6.     Mengeluarkan keringat
Rebus ½ jari kulit kayu manis, jahe, dan sereh masing-masing 1 jari, 4 butir cengkih, ¼ bagian buah pala, 2 buah cabe jawa, 3 lembar daun jeruk purut, 4 butir kemukus, dan 2 tangkep gula aren dengan 1 liter air selama 10 menit. Hangat-hangat, minum 3 kali masing-masing 1/3 bagian sehari.
7.     Mencret, sakit perut
Rebus 3-9 g kulit akar yang telah dipotong tipis-tipis, minum.
8.     Nyeri lambung
Rebus 9 g kulit kayu, minum.
9.     Rematik sendi kronis
Rebus 6 g kulit kayu manis bersama 30 g akar karet kebo (ficus elastica) yang telah dipotong tipis-tipis. Minum setiap hari sampai sembuh.
10.                        Batuk
Rebus 2 jari kulit kayu manis bersama 3 lembar daun sirih, 3 butir bunga cengkih kering, dan gula batu sebesar kelereng dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum.
11.                        Sariawan
Potong-potong 2 jari kulit kayu manis, rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring, minum 3 kali 2 sdm sahari.
Potong-potong kayu manis dan daun pegagan masing-masing 7 g, 10 g daun sariawan, 3 g ketumbar, 7 g kunyit tua, dan 5 g daun sembung. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring, minum.
12.                        Eksem
Potong-potong kulit kayu manis dan rimpang temulawak masing-masing 1 jari, 2 jari rimpang kencur, ½ genggam daun meniran, dan 2 jari gula enau. Rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa separuhnya. Saring, minum 2 kali 1 gelas sehari.
13.                        Tekanan darah tinggi
Rebus 1 jari kulit kayu manis, 2 jari asam trengguli, 1 ½ jari kencur, 2 genggam akar alang-alang, ¼ genggam daun saga, ¼ genggam daun pegagan, dan 3 jari gula enau yang telah dipotong-potong seperlunya dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ½ gelas. Minum 3 kali sehari masing-masing ¾ gelas.
(Arief, 2013)
Kayu manis memiliki banyak khasiat obat, antara lain:
1.     Menurunkan kadar kolesterol
2.     Melindungi tubuh dari resiko atherosclerosis
3.     Mengandung antioksidan yang berguna untuk melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu sistem kekebalan tubuh
4.     Membantu mengobati kanker
5.     Mengobati asam urat, tekanan darah tinggi (hipertensi), radang lambung atau maag (gastritis)
6.     Membantu menurunkan berat badan
7.     Meredakan sakit kepala dan sakit gigi
8.     Meredakan masuk angin, perut kembung, diare, dan muntah-muntah
9.     Membantu masalah susah buang air besar
10.                        Membantu mengobati sariawan dan membuat nafas tetap segar
11.                        Meredakan pilek, batuk, serta sinus dan membantu mencegah flu (Depkes RI, 1977)
Manfaat kayu manis
Kayu Manis Bagi Kesehatan - sudah tak lazim lagi dengan rempah-rempah yang satu ini selain bahan makanan, pengobatan juga sebagai bahan parfum, Kayu manis sudah mendapatkan posisi yang sangat tinggi di kalangan masyarakat tradisional sebagai bahan pengobatan, kelebihan dari kayu manis ini untuk kesehatan.
Ada beberapa Manfaat Kayu Manis Untuk Kesehatan di bawah ini
Ø Otak Tonic: Kayu Manis meningkatkan aktivitas otak dan karenanya bertindak sebagai tonik otak yang baik. Ini membantu dalam menghilangkan ketegangan saraf dan kehilangan memori. Penelitian di Wheeling Jesuit University di AS telah membuktikan bahwa aroma kayu manis memiliki kemampuan untuk meningkatkan aktivitas otak . Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr P. Zoladz menemukan bahwa orang yang diberikan dengan kayu manis meningkatkan mereka mencetak gol pada kegiatan kognitif seperti proses attentional, memori pengakuan virtual, memori kerja, dan visual-motor kecepatan respon.
Ø Pemurnian darah: Kayu Manis membantu dalam menghilangkan kotoran darah. Oleh karena itu sering dianjurkan untuk jerawat.
Ø  Sirkulasi Darah: Kayu Manis membantu dalam sirkulasi darah karena adanya senyawa pengencer darah di dalamnya. Ini membantu sirkulasi darah secara signifikan dalam menghilangkan rasa sakit. Sirkulasi darah yang baik juga menjamin suplai oksigen ke sel-sel tubuh mengarah ke aktivitas metabolik yang lebih tinggi. Anda dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan mendapatkan serangan jantung kayu manis secara teratur mengkonsumsi.
Ø  Nyeri: Kayu manis juga anti inflamasi. Ini membantu dalam menghilangkan kekakuan otot. Ini mengurangi nyeri dan kekakuan otot dan sendi. Kayu manis juga dianjurkan untuk arthritis. Hal ini juga membantu dalam menghilangkan sakit kepala yang disebabkan oleh dingin.
Ø Diabetes: Kayu Manis memiliki kemampuan untuk mengendalikan gula darah. Kayu manis sangat berguna bagi Penderita diabetes karena membantu penderita dalam menggunakan insulin. Penelitian telah menunjukkan bahwa itu sangat sangat membantu untuk pasien yang menderita type 2 diabetes . Pasien diabetes type 2 tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. Para peneliti di US Department of Human Nutrition Research Pusat Pertanian di Beltsville, Maryland , mempelajari efek berbagai makanan zat termasuk kayu manis pada gula darah. Mereka menemukan bahwa air -larut senyawa yang disebut polifenol MHCP yang berlimpah dalam kayu manis bertindak sinergis dengan insulin dan membantu dalam pemanfaatan yang lebih baik dari insulin.
Ø Infeksi: Karena antijamur nya, antibakteri, antivirus dan antiseptik properti, itu efektif pada infeksi eksternal maupun internal. Ini membantu dalam menghancurkan kuman dalam kandung empedu dan bakteri pada infeksi Staph.
Ø Penyembuhan: Kayu Manis membantu dalam menghentikan perdarahan. Oleh karena itu memfasilitasi proses penyembuhan.
Ø Penyakit Jantung: Hal ini diyakini bahwa kalsium dan serat yang hadir dalam kayu manis memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung. Termasuk sedikit kayu manis dalam makanan membantu mereka yang menderita penyakit arteri koroner dan tekanan darah tinggi.
Ø Kanker Colon: Hal ini juga meningkatkan kesehatan usus dan dengan demikian mengurangi risiko usus kanker .
Ø Mulut penyegar: Kayu Manis digunakan dalam permen karet karena merupakan penyegar mulut yang baik dan menghilangkan bau mulut .
Ø Parfum: Ini memiliki aroma yang menyegarkan dan secara luas digunakan dalam pembuatan parfum.
Ø Gangguan pencernaan: Kayu Manis ditambahkan dalam resep banyak etnis. Selain menambahkan rasa pada makanan, juga membantu dalam pencernaan. Kayu Manis sangat efektif untuk gangguan pencernaan, mual muntah, sakit perut, diare dan perut kembung . Karena sifat karminatif, itu sangat membantu dalam menghilangkan gas dari perut dan usus. Ini juga menghilangkan keasaman sakit, diare dan pagi. Oleh karena itu sering disebut sebagai tonik pencernaan.
Ø Masalah pernapasan: Kayu Manis membantu dalam dingin, flu, tenggorokan influenza, sakit dan kemacetan.
Ø Menstruasi: Kayu Manis efektif dalam memberikan bantuan dari ketidaknyamanan menstruasi dan kram.
Ø Pengendalian kelahiran: Kayu manis juga membantu dalam pengendalian kelahiran alami. Konsumsi secara teratur kayu manis setelah kelahiran anak penundaan menstruasi dan dengan demikian membantu dalam menghindari konsepsi.
Ø Menyusui: Hal ini juga percaya bahwa kayu manis membantu dalam sekresi payudara susu .
Ø Kayu Manis diuretik di alam dan membantu dalam sekresi dan keluarnya air seni. Hal ini juga afrodisiak dan diyakini untuk membangkitkan gairah seksual.
Manfaat minyak kayu manis bgi kesehatan adalah sebagai berikut:
v Memasak: Beberapa orang menambahkan minyak kayu manis saat memasak. Minyak kayu manis yang diperoleh dari daun mengandung senyawa bernama cinnamaldehyde, yang merupakan agen penyedap yang sangat baik.
v Kamar Freshener: Aroma kayu manis yang menyenangkan minyak membuatnya menjadi sangat efektif sebagai penyegar ruangan. Hal ini sering ditambahkan dalam potpourris.
v Menghilangkan Nyamuk: Minyak Kayu Manis adalah penolak nyamuk yang baik. Penelitian telah sekarang terbukti bahwa minyak kayu manis sangat efektif dalam membunuh larva nyamuk. Para Jurnal Kimia Pertanian dan Makanan (sebuah jurnal ilmiah terkenal) telah melaporkan penelitian yang dilakukan di Universitas Nasional Taiwan . Selain dari daun kayu manis, kulitnya juga merupakan sumber yang baik cinnamaldehyde, yang merupakan agen aktif membunuh nyamuk. Penelitian ini telah membuka jalan untuk menemukan solusi lingkungan untuk memecahkan masalah ancaman global.

Banyak perusahaan memproduksi minyak kayu manis mengklaim bahwa itu adalah agen antibakteri dan antijamur yang baik sehingga sangat efektif pada infeksi. Hal ini juga membantu dalam sirkulasi darah dan bertindak sebagai stimulan seksual. Penelitian juga membuktikan bahwa kayu manis minyak yang diperoleh dari daun dan ranting kayu manis dapat digunakan untuk mengendalikan tungau di madu lebah.Menjadi kuat di alam, kayu manis minyak harus dihindari untuk konsumsi internal. Selanjutnya, dapat memiliki efek buruk pada kulit, jika digunakan secara topikal dalam bentuk terkonsentrasi dan karena itu harus digunakan dalam bentuk diencerkan. Selain itu sebelum menggunakan minyak kayu manis, itu harus diuji apakah itu sesuai kulit Anda. Oleh karena itu berlaku hanya sejumlah kecil minyak kayu manis pada awalnya dan periksa apakah Anda mendapatkan reaksi alergi. Jangan oleskan minyak kayu manis pada wajah dan daerah-daerah sensitif. Kayu Manis menyatu dengan baik dengan berbagai minyak esensial dan karena itu ditambahkan ke persiapan aromaterapi banyak. Hal ini meningkatkan efektivitas bumbu dan minyak esensial dan dengan demikian mempercepat pengobatan obat herbal. Banyak herbal Selanjutnya memiliki rasa yang tidak menyenangkan. Kayu manis atau minyak kayu manis ditambahkan untuk persiapan herbal untuk membuat mereka terasa lebih enak. Minyak menyatu dengan baik dengan minyak esensial lain seperti lemon minyak esensial , minyak esensial rosemary , minyak geranium esensial , minyak esensial lavender dan minyak esensial kapulaga.

Cara panen
1.     Yang umum dilakukan adalah pohon ditebang sekaligus. Tunggul tebangan diter bagian atasnya.
2.     Cara ditumbuk, yakni 2 bulan sebelum ditebang. 5 cm dari leher akar seluruh kulit batang dikupas setinggi 80 cm sampai 100 cm. setelah 2 bulan baru ditebang. Maksudnya agar pengulitan mudah dilakukan dan diharapkan tumbuh tunas baru yang lebih sempurna pada permukaan tanah. Kulit kayu manis dari Sumatra barat dan kerinci yang yang terbaik panjang 1 m.
3.     Pohon dipukul-pukul dengan benda tajam 2 bulan sebelum ditebang dengan maksud untuk mendapat kulit yang tebal pada waktu pemotogan ,sebab pada bekas-bekas pukulan akan menghasilkan pembengkakan kulit.
4.     System Vietnam ( system panen tanpa tebang ), yakni memotong sebagian kulit batang secara berselang-seling dengan ukuran panjang 30 cm lebar 10 cm, setelah kulit batang bertaut kembali sehabis panen pertama, lalu dilakukan panen kedua dan seterusnya. Cara ini belum dikenal oleh petani di Sumatra Barat dan kerinci. Produksi kulit kering di Sumatra Barat dari pohon yang dipanen pada umur 8 tahun adalah 2 kg sampai 2,5 kg tiap pohon. Untuk pohonberumur 5 tahun , produksinya adalah 0,5 kg sampai 0,6 kg kulit kring tiap pohon. Untuk pohon yang sedang besarnya dapat menghasilkankurang lebih 3 kg kulit batang dan 1,5 kg kulit dahan kering. Dengan siklus 10 tahun, tiap pohon di perkirakan akan menghasilkan 3 kg sampai 5 kg kulit kering. Dengan jarak tanam panjang 4 m dan lebar 4 m, akan diperoleh produksi 2 ton kulit kering tiap hektar, disamping hasil tambahan sewaktu penjarangan dan menyisik. Bobot kulit kering adalah 50% dari bobot basah.
Budidaya
Bibit tanaman yang biasa dipakai untuk memperbanyak tanaman kayu manis adalah dari biji dan dari tunas berakar (ada yang menyebut carang, sibak salak atau samble, ada juga yang menyebut sirung.) didaerah kerinci umumnya dipakai bibit yang berasal dari biji sebaran burung, didaerah kabupaten tanah datar, yakni pusat produksi Sumatra barat biasa dipaki carang. Cara yang terbaik adalah menggunakan bibit yang bersal dari biji pohon induk yangtelah dikenl baik. Bibit yangberasal dari biji disemaikan terlebih dahulu dengan jarak semai 15 cm sampai 20 cm, dapat dipindahkan kekebun pada umur 8 sampai 12 bulan. Tanaman yangberasal dari biji dapat dipanen lebih dari dua kali  setelah panen pertama. Tanaman berasal dari carang maksimum hanya dua kali setelah panen pertama. Hal ini disebabkan kekuatan tumbuhannya (daya regenerasinya) telah lemah, dan perlu diremajakan dengan tanaman baru. Di daerah kerinci, pada tanaman berasal dari carang ada kecenderungan kulitnya lebih tebal dari pada yang berasal dari biji dan besar lingkaran batang juga lebih besar. Untuk benih agar dipakai biji yang tua atau masak, dan jangan disimpan lebih dari 10 hari, karena daya kecambahnya cepat turun. Dalam keadaan terpaksa,biji dapat disimpanselama 20 hari dalam air pada suhu 200 atau masih berbentuk buah tanpa direndam dalam air pada suhu 200. Jarak tanam 3 m sampai 4 m adalah terbaik untuk tanaman yang akan dipanen pada umur 8 tahun seperti terdapat di daerah kerinci. Di Sumatra barat jarak tanamnya lebih rapat,yaitu jarak tanam panjang maupun lebar kurang dari 2,5 m. bibit ditanam didalam lubang yang berukuran panjang 40 cm dan lebar 50 cm, tinggi 40 cm sampai 50 cm. menggunakan jarak tanam lebih rapat dimaksudkan untuk dilakukan penjarangan. Budidaya kayu manis umumnya dilakukan secara tumpangsari dengan tanaman kopi, pisang dan pohon kayu. Pemeliharaannyaseperti penyiangan,penjarangan, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, masih secara mekanis .makin besar batang, makin mahal hargakulitnya,sedang kulit dari cabangharganya rendah. Oleh karena itu pemeliharaan harus ditunjukan untuk memperoleh batang-batang yang bagus dengan cabang sedikit mungkin, untuk ini cabang-cabang yang tumbuh pada batang bagian bawah dibuang. Pemberantasan hama,penyakit dan pemupukan jarang dilakukan . penyakit yang banyak menyerangpertanaman di Sumatra barat dan kerinci adalah penyakit kanker batang, cacar daun, oleh jamur Accidium cinnamomi yang bersifat parasit obligat dan dapat pula disebabkan sejenis tungau, yakni Eryophyesboisi . Bagian yang terkena kanker batangdapat dihilangkan dengan mengupasnya sejauh 1 cm sampai 1,5 cm dari kulit yang sakit, kemudian luka bekas kupasan di ter intertensitas serangan kedua penyakit ini sangat besar pada pertanaman di daerah tinggi.


Penyakit lain yang terdapat adalah penyakit jamur upas pada ranting dan cabang yang disebabkan oleh Phanerochanie salmonicolor. Selanjutnya ditemukan penyakit akar pada bibit kayumanis, yakni Fusarium sp, dan Rhizoctonia sp . buah dapat membengkak yang mungkin disebabkan oleh tungau. Buah membengkak tidak mempunyai buji atau steril bijinya.




1 komentar: